Tuesday, February 5, 2019

Sharing is Caring 2019 : Workshop Pembuatan Poster Digital menggunakan Adobe Photoshop


Salam, semuanya. Alhamdulillah 5 Februari ini diberi kesempatan untuk sharing di Pemudi Ciganitri, walaupun di Jamaah Ciganitri 2 tapi ternyata peserta workshopnya kebanyakan dari jamaah lain.
hana zm Web Developer

Thursday, January 31, 2019

Life Updates 2019 : Definisi Cantik & Kenapa aku berhenti following beauty guru.




Postingan terakhirku adalah tentang sudut pandangku yang berubah di tahun 2019, sebenarnya banyak hal yang berubah sejak 1 juli 2018. Dan benar, hal ini menjadi titik balik pertamaku di dunia ini. And yet, my quarter life crisis is just began.

Ketika kamu memerlukan kehadiran seseorang yang biasanya berada denganmu, bukan hanya kesedihan yang kamu rasakan. Kamu merasakan tanggung jawab, rasa khawatir, point of view dari seseorang yang kau cintai tersebut juga kau rasakan. Pasti.

Hal yang utama, di tahun pertama ketika aku berjuang tanpa kehadiran mamah ini adalah, tidak ada waktu yang boleh di sia-siakan.

Secara daily basis, sekarang yang mengisi pikiranku bukan hanya ini itu ini itu nanti setelah ini mau melakukan apa, (apakah kalian berpikir seperti itu setiap saat? Atau hanya aku ?) tapi segala perkataan kalimat mamah yang biasa aku dengar, tiba tiba muncul di kepala dan pikiran, masuk ke pola pikir, seperti kompas.

Masyaalloh alhamdulillah, alloh memberikan jalan petunjuk dengan cara yang sangat romantis ini, seluruh hal di dunia ini mengingatkanku akan mamah, dan jika ku runut lagi, bahkan postingan social media, dokumen, unpublished story, semua ada hal tentang mamah secara tidak sadar, di tahun- tahun yang lalu pun, memang selalu ada mamah.


Mamahku, luarbiasa cantik.


Dan ia tidak perlu kosmetik yang beredar di dunia ini untuk membuktikannya, ia cantik sampai saat terakhirnya di dunia ini, bukan hanya membuatku sedih, kenapa sumber kecantikan terdekatku sudah ‘naik kereta’ duluan ke kehidupan berikutnya, tapi hal ini yang membuatku iba, ia terlalu cantik sehingga aku tak mungkin lupa. Ia cantik alami, pun di usianya yang 55, tak ada kerutan, noda hitam, bahkan sesuatu yang menunjukkan usianya, pun ada hal yang harusnya ku ketahui, adalah skincare.

Kembali lagi ke perbincangan tadi dimana hampir segala hal yang terngiang di otakku setiap saat adalah suara mamah, walaupun rasanya sekarang sudah tepat 6 bulan. Ternyata, bahkan alam bawah sadarku pun mencintainya sekencang itu. Mamah, benar, ibunda kita pasti mencintai kita tanpa kondisi tertentu, malas atau rajin, cantik atau jelek, ia pecinta kita yang nomer 1, Ibunda kita, memiliki kita baik alam sadar kita bahkan alam bawah sadar kita, dia, cinta pertama kita saat pertama kita membuka mata di alam bumi. Bersih, tak berujung, cintanya, Doanya.

Aku mengutuk diriku sendiri, ketika merefleksikan cintanya terhadap berapa banyak detik yang kusia-siakan untuk hal yang sebenarnya tak akan sering kulakukan. Berdandan.

Jika ku runut lagi aku mulai mencari tahu tentang dunia makeup ketika aku ingin tahu caranya menggunakan eyeliner (2011) dan lucunya sampai saat ini belum bisa. Kemudian berkembang ketika aku mencoba belanja online, saat itu aku membeli nyx soft matte lip cream, era ketika aku mulai mengajar. Otomatis aku mencari diinternet shade apa yang bisa aku gunakan, lucunya dari dulu sampai sekarang aku tidak pernah suka warna bold.

“pake lipstick mah yang warna bibir” itu kata mamah, seumur hidupku tidak pernah melihat mamah menggunakan lipstick gonjreng, atau bold, yang paling sparking dan mencolok ya hanya shade pink.
Hal ini bukan saja mempengaruhi diriku, bahkan alam bawah sadarku pun tak menyukainya.

Sebetulnya sangat banyak beauty influencer yang mengubah sudut pandangku, beberapa dari mereka yang ku ikuti memang memiliki personality yang baik dan rendah hati, 4 teratas adalah shaanxo, ssssamantha, tasya farasya, huda kattan. Kemudian mungkin lindakayhz, alifah ratu, fatya biya, suhay salim titantyra dll

Tapi belakangan kudapati diriku terlalu egois. Aku tidak bisa “menjalani” cinta yang satu arah ini. Aku mengikuti mereka, mensupport mereka, me like semua postingan mereka, membalas Ig story mereka, menonton semua video mereka yang ternyata di sponsori,  tanpa mereka tahu aku ini siapa, tanpa mereka pernah baca apa yang aku komentari, ceritakan kepada oranglain, karena mereka terlalu terkenal, terlalu memiliki banyak orang yang memuji dan mendoakan, sehingga pola pikir menjadi terbalik “SIAPA KAH AKU MESTI DIBALAS SAMA SELEB”

DEAR, this is not healthy.
I mean you can love them, go with their life, watch their life, listen to them, but what are their benefit to you ?

Maksudku, Samantha ravndahl bisa saja memberikan code agar kamu dapat diskonan 10% ketika kamu mau beli produk tertentu, Tasya Farasya dan Rachel Vennya bisa saja menyebarkan kode agar kamu dapat potongan langsung di ZALORA. Tapi untuk apa ? itu semua untuk apa ? aku belum tentu beli produk yang mereka gunakan, kondisi kulit wajahku beda dengan kulit mereka. Dan apakah semata karena mendapat diskonan aku otomatis harus membelinya?

I mean they are working, dear, they are influencer, their job is to influence you. Directly, to your brain. 

Bukan semata karena mereka menginspirasi, kenapa ? karena yang mereka share adalah gaya hidup, produk, yang jika tidak terkontrol, selamanya dirimu akan menjadi budak konsumtif. Buktinya, aku membeli barang semata karena mereka rekomendasikan, dan mereka bilang itu bagus, padahal, hey. Belum tentu produk itu cocok padaku, karena semua produk kan memang cocok – cocokan, tergantung jenis kulitmu, barang yang kamu pakai bersamaan ketika menggunakannya, bahkan jika makanan yg mereka konsumsi dengan yang kamu konsumsi tidak sama, hal tersebut jelas akan menjadi hasil yang berbeda, bahkan timpang.


Dan jika kamu berpikir “SIAPA KAH AKU MESTI DIBALAS SAMA SELEB” kemudian hal tersebut membuat ku rendah diri in my daily basis,  I think .. I don’t deserve those. Kurasa tidak ada satu orangpun yang harus merasa terbully dengan proyeksi selebgram atau siapapun yang lebih tenar dari kita, namun membuat kita merasa kurang berharga dan kurang usaha. Padahal, ya memang hidup kita dengan para influencer itu berbeda, mereka sehari-hari memang akan terlibat dengan kosmetik, kalau aku? Aku guru Bahasa pemrograman, harusnya yang ku sebar adalah skill coding, cara membuat UI yang baik, cara mengoperasikan berbagai software pengolah UI, dan lain lainnya yang memang berada di bidangku.


Jika tasya farasya, Rachel vennya, kehilangan likes dari ku, mereka akan baik baik saja, mereka sedang mengoptimalkan kemampuan diri yang mereka punya dengan menginfluence orang lain.
Maka aku juga akan melakukan hal yang sama untuk diriku, melakukan potensi yang kurasa kumiliki, dan tentu tidak akan pernah rugi jika kupelajari, aku sedang menekuni lettering, bayangkan, betapapun banyaknya brushpen yang kau beli, brushpen tersebut akan selalu bisa kau gunakan, dan tebak apalagi, mereka tidak akan pernah kadaluwarsa secepat kosmetik kosmetik yang ada di dunia ini.

Maka .. good bye beauty guru, good bye tasya farasya story feeds, you will be okay without 1 supporter.

Aku melakukan hal ini sudah 3 minggu, dan aku merasakan diriku damai, yang kulakukan adalah dengan unfollow akun Instagram mereka, maafkan, tapi kalaupun aku perlu info tentang kecantikan, aku masih punya banyak teman yang bisa diajak sharing secara langsung, aku punya beberapa teman BETULAN yang memang influencer juga. Aku ga benci dunia kecantikan kok, aku masih pakai kosmetik, pakai makeup, sunblock, dan lain lain, tapi kurasa, aku gaakan setiap hari pakai makeup full, dan kurasa aku sudah tahu bagaimana cara pakai makeup yang baik tanpa harus setiap hari menonton semua video yang mereka keluarkan. Aku akan gunakan seluruh waktu yang biasanya kupakai untuk semua hal tersebut dengan memantapkan diri mengejar rumah di kehidupan selanjutnya, syukur syukur kalau bisa mahir lettering, karya-karyaku bisa menginspirasi orang dan menjadi amal jariyah bagiku, aamiin. Tidak ada yang meragukan jika Alloh yang berkehendak, karena ya rasanya tidak mungkin menjadi beauty influencer, aku akan sharing beauty things jika memang produk tersebut sudah pernah aku pakai.

Hello new world, take me to better place. Bismillahirrohmanirrohim.




hana zm Web Developer

Wednesday, January 30, 2019

Life Updates : tentang hidup & sudut pandang 2019




2018 tahun yang berat bagiku, ketika pujaan hatiku, mamah, tidak membersamai kami lagi di kefanaan ini.

Kesimpulannya, aku berubah dan tidak akan pernah jadi orang yang sama dengan sebelumnya lagi. Ini momen titik balik terbesar dalam hidupku, dan instead of everything that ever happened to me, this is the hardest path that I would ever walk on, days without those lively existence.

Sudut pandangku sebagai beragam peran manusia pun berubah, sebagai hamba alloh, sebagai istri, sebagai ibu, sebagai guru, bahkan sebagai anak perempuan pun berubah, karena dia mengajarkanku segala hal, kecuali hidup tanpanya. Mungkin secara tidak langsung sudah mengajarkan, tapi, masih buram, vivid dan tidak begitu stabil untuk kujalani. I need a closure, a closing time, to think. Tapi waktu berpikir gabisa kita biarkan berjalan sambil hal lainnya tidak berprogress, yg kuingat, dan masih ku yakini, sebagai orang yang masih hidup, masih banyak hal di dunia ini yang harus kita urus, terlebih tentang akhirat, rumah abadi kita.

Hal pertama yang terbersit di hari hari awalku tanpa kehadiran ‘fisik’ bersama mamah adalah, kita harus meneruskan apa yang mamah suka lakukan, apa yang mamah perjuangkan, dan  apa yang mamah khawatirkan. Percaya atau tidak, semua orang belum tentu tahu, apa yang sebenarnya sedang kita lakukan, yang paling tahu hanya aku dan Alloh, semua orang bisa menilai kita leha leha, santai, bahagia. Padahal mereka tidak tahu apa yang ada di batin kita, pikiran kita, siapa, harus melakukan apa.

Jika ditanya apakah aku baik-baik saja, mungkin aku akan baik kembali, suatu hari. Tapi aku sudah dewasa, dan perasaanku tidak perlu berada dalam tingkat baik-baik saja agar segalanya berproses, dan berprogress, itu hal pertama yang kupelajari ketika mamah tidak membersamai kami. Aku berpikir apa yang dia lakukan ketika nenekku, meninggal. Aku tahu setiap sorot matanya melihatku, itu bukan pandangan yang baik baik saja. Aku tidak bertanya, aku terlalu bodoh saat itu. Yang kutahu, ketika nenekku meninggal, ia sangat terpukul, ia sendirian dikamar, ketika saudara saudarinya mengurus nenek, mamah ada dikamar.

Ketika hari itu tiba, Mamah menghadap Robbunna, aku tidak bisa melakukan hal itu, aku harus tetap waras, dengan cerminan yang baik, Robbuna mencintai mamah, sayang sekali dengan mamah, aku punya waktu seumur hidup untuk menangisi betapa inginnya mamah disini bersamaku, tapi tidak hari ini, tidak di hari ini, ketika Robbuna menetapkan bahwa ini harinya, aku harus menjadi orang yang paling waras hari itu, aku harus menyiapkan perisitirahatan terbaik, ternyaman, yang selalu bisa kuingat sampai aku mati, hari itu. Semuanya harus berjalan dengan baik tanpa memberatkan yang punya hajat, almarhumah mamahku tercinta. Aku tidak boleh meraung raung manja, sebagai jasad yang masih hidup dan masih mampu untuk berpikir segalanya harus berjalan lancar dihari itu, walaupun seperti orang gila, aku berhasil menelpon kakakku, kerabat, saudara, kerabatku di sekolah, berita ini. Alhamdulillah, jasad cintaku disemayamkan di makam keluarga kami. Insyaalloh, kami semua telah melakukan apa yang kami bisa pada hari itu. Insyaalloh, mamah tidak akan malu.



hana zm Web Developer